SELAMAT DATANG DI BLOG PARA PENIMBA ILMU
Home » » Bukan Tukang Sampah, tapi Tukang Bersih!

Bukan Tukang Sampah, tapi Tukang Bersih!



Tukang sampah, tentu kita tidak asing dengan kata itu. Dia dikenal dengan pekerjaannya yang selalu membersihan sampah. Kita bisa melihat betapa mulianya pekerjaannya itu. Tapi perlu kita perhatikan, sebutan itu kiranya kurang pantas disematkan kepada orang yang pekerjaannya membersihkan sampah. Coba kalian fikir, bagaimana dia bisa disebut dengan tukang sampah padahal dia yang sering membersihkan sampah? Kenapa dia tidak disebut tukang bersih? Saya kira, sebutan “tukang bersih” itu jauh lebih layak daripada sebutan tukang sampah. 

Ngomong ngomong mengenai sampah. Tahu nggak siapa yang layak disebut tukang sampah itu?
Tentu kita kompak menjawab bahwa tukang sampah adalah orang yang sering membuang sampah sembarangan. Bisa dibilang hobinya itu nyampah. Kita bisa lihat dilingkungan sekitar kita masih banyak tukang sampah berkeliaran. Masyarakat masih banyak yang membuang sampah dengan seenaknya sendiri. Ada yang dibuang di jalan, di sungai, di laut, di danau, dll. Banyak yang bilang, “ah, ini Cuma sampah kecil doang, dibuang sembarangan juga nggak ngaruh”. Coba bayangkan jika yang mempunyai pemikiran seperti itu banyak. Tentu akan banyak sampah kecil yang berserekan dan itu akan berdampak buruk bagi bumi ini. Contohnnya banjir, pencemaran lingkungan, dll. Dan yang lebih parahnya lagi, masih banyak kaum muslim yang masih suka nyampah. Padahal Allah sudah berfirman di QS. Al-Baqoroh :30.

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesung-guhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui"

Sudah jelas bahwa Allah memerintahkan manusia untuk menjadi khlaifah/pemimpin di bumi. Jika manusia mau menggunakan akal mereka untuk berfikir mengenai hal ini, tentu mereka akan menjaga baik baik bumi ini. Kita punya akal dan nafsu. Akal harus bisa mengendalikan nafsu, jangan akal yang mengendalikan akal.

Maka dari itu, kita patut berterima kasih kepada tukang bersih yang rela dan ikhlas menjaga bumi agar tetap lestari. Jangan pernah memandang rendah tukang bersih. Yang patut dipandang rendah adalah tukang sampah. Jangan sampai tukang sampah berkeliaran di bumi ini. Mari kita jaga, rawat, lindungi, mngembangkan bumi kita tercinta ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.
Ilmu Tidak Bisa Didapat dengan Badan yang Bersantai-Santai

Tentang Saya

Nama saya Afan Rahmadhani. Saya lahir di Mojokerto, 22 Ramadhan 1417 H. Saat ini saya sedang menempuh pendidikan S1 jurusan Teknik ELektro di Universitas Jember. Menyeimbangkan ilmu dunia dan akhirat adalah wajib. Dan untuk ilmu itu tidak bisa didapat dengan badan yang bersantai santai. Perlu perjuangan keras untuk mendapatkannya....Read More
animasi blog
 
Copyright © 2015 AFAN RAHMADHANI
Distributed By Blogger Template