Teknik elektro di universitas mencakup bidang ilmu yang
sangat luas. Kurikulum menyediakan pengantar ilmu yang cukup untuk
dikembangkan. Lapangan pekerjaan membutuhkan kemampuan dan ilmu yang spesifik
sesuai dengan bidang usaha masing-masing perusahaan. Uraian berikut ini
merupakan pengantar tentang keahlian yang perlu dikuasai alumni teknik elektro
untuk memperoleh pekerjaan. Tentu saja tingkat penguasaan akan sangat
tergantung kepada masing-masing individu. Sekitar tahun 1998 pihak perguruan
tinggi berupaya menyesuaikan kurikulum agar lebih selaras dengan dunia usaha
dan disebut Link and match.
Jika diilustrasikan perguruan tinggi adalah
generator dan dunia kerja adalah
peralatan, maka generator seharusnya mengeluarkan listrik dengan tegangan dan frekuensi tertentu dan konsisten.
peralatan, maka generator seharusnya mengeluarkan listrik dengan tegangan dan frekuensi tertentu dan konsisten.
Tentunya generator diatas atau eqivalen dengan
perguruan tinggi harus memberikan sebuah ilmu yang mendasar dan tidak perlu
sangat sesuai dengan kebutuhan perusahaan-perusahaan tempat alumni bekerja.
Terdapat lembaga sertifikasi profesi yang
mencoba untuk membuat standar tertentu atas profesi tertentu, karena beda perguruan
tinggi beda kualitas alumni. Beda kualitas dosen beda kualitas alumni, beda
kualitas lab, beda kualitas alumni, dst.
Dalam ilustrasi diatas, lembaga sertifikasi itu
identik dengan stabilizer yang memastikan tegangan konstan 220 volt walau
sumber dari generator bisa saja bervariasi.
Peralatan sendiri ada yang membutuhkan 12 volt,
220 volt, 6 volt, ac atau dc sedangkan generator tadi hanya mensuply tegangan
220 volt AC. Untuk itu dibutuhkan adaptor sehingga tegangan listrik, baik dari
PLN, generator dll dengan tegangan 220 volt dapat dipakai di peralatan 6 volt,
12 volt, 220 volt dll. Adaptor ini mungkin identik dengan upaya link and match.
Upaya link and match dilakukan perguruan tinggi
dengan menyesuaikan kurukulum dengan kondisi kebutuhan lapangan, misalnya
apakah buku yang ditulis tahun 1960, masih relevan untuk diajarkan tahun 2011.
Upaya link and match dilakukan juga oleh
perusahaan-perusahaan agar calon karyawan dapat bekerja sesuai dengan tugas
yang diberikan. Bisa berbentuk pra jabatan 1 tahun, management trainee,
pelatihan, membajak karyawan yang dianggap sudah tidak perlu pelatihan, dll.
Upaya link and match dilakukan juga oleh
individu-individu dengan menambah pengetahuan, wawasan dengan ikut
kursus-kursus dll.
Upaya link and match dilakukan juga oleh alumni
yang tidak ingin adik kelasnya menemui masalah seperti masalah yang dulunya
mereka hadapi.
Jadi, ada kualitas dan kuantitas yang terukur
yang diberikan oleh universitas, parameternya antara lain kurukulum, IPK, nama
besar universitas, jumlah doktor, kualitas dan kuantitas alumni yang
terpublikasi dan banyak lagi. Di sisi lain setiap perusahaan mensyaratkan
kualitas dan kuantitas calon karyawan yang mereka ukur dengan berbagai
parameter di serangkaian test. Karena output dari perguruan tinggi adalah
bersifat universal dan input yang diharapkan setiap perusahaan adalah spesifik,
maka upaya link and match merupakan jembatan di antara keduanya.
Semua ini adalah tentang lulusan perguruan
tinggi yang dipersiapkan untuk bekerja. Tentu saja ada hal lain yang tidak
kalah penting, yaitu agar alumni yang baru tamat, alumni yang bosan bekerja
atau alumni yang sudah pensiun, diharapkan mendapat bekal yang cukup untuk
berwiraswasta. Tapi topik-nya beda dan tidak dibahas disini.
Kurikulum berbasis Kompetensi, link and match
dan banyak upaya lain yang maksudnya sama, dapat diilustrasikan, misalnya
dengan kuliah trafo. Di satu sisi dosen memberi kuliah di depan kelas. Di sisi
lain beliau mengajak mahasiswa untuk berkunjung ke pabrik trafo tempat beliau
bekerja. Sebagai mahasiswa, kita tentu mendapat ilmu yang lebih berkesan dengan
adanya kunjungan ke pabrik trafo tersebut dibanding jika hanya melihat dosen di
depan kelas sambil membayangkan sebuah trafo. Diharapkan hal ini terjadi di
setiap mata kuliah dengan peran serta alumni yang memberi akses ke perusahaan
tempatnya bekerja, misalnya untuk mata kuliah telekomunikasi, mahasiswa punya
kesempatan berkunjung ke sentral telepon otomat milik telkom, bts xl, untuk
banyak mata kuliah, mahasiswa berkunjung ke perangkat milik PLN, PLTA, PLTU.
GI, pabrik trafo, pabrik-pabrik, gedung bertingkat, dll. Artinya, seluruh
peralatan tempat alumni bekerja, dapat dianggap sebagai lab, karena bisa
dikunjungi.
Tentu saja peningkatan kualitas tidak hanya
terbatas kepada mahasiswa yang baru tamat atau belum tamat, tetapi juga untuk
penambah pengetahuan bagi alumni yang sudah puluhan tahun tamat (hampir
pensiun), dimana setiap orang mungkin hanya memahami dan mengerti semua hal
tempatnya bekerja dan awam terhadap teknologi yang dimiliki perusahaan tempat
alumni lain bekerja, misalnya alumni yang bekerja di telkom dan seluler mungkin
juga tidak banyak tau tentang teknologi di pabrik kertas, perminyakan, dll.
Sebuah forum, group, milis, ikatan alumni, dapat menjadi penghubung.
Tulisan ini tidak ditujukan untuk membuat
seseorang sangat pintar, karena untuk mengerti lebih mendalam, dibutuhkan
membaca buku-buku terkait, ikut kursus dan melakukan kunjungan. Alumni, baik
senior maupun junior dapat merayu alumni lain agar diizinkan mengunjungi tempat
alumni lain tersebut bekerja yang perusahaan tempatnya bekerja, punya peralatan
yang layak untuk dilihat.
Hand Tools
Diharapkan alumni teknik elektro menguasai cara
pengoperasian dan mungkin memiliki secara pribadi hand tools seperti tester,
tang amper, lan tester, GPS untuk yang bekerja di seluler, teodolit, torsi
meter dll.
KWH Meter PLN
KWH meter PLN terdiri dari KWH WBP dan KWH LWBP
dan keduanya bekerja secara bergantian dan diatur oleh time switch. Ada satu
lagi yaitu KVARH. Setiap aktifitas PLN dicatat di buku log book yang diberikan
PLN secara gratis ke pelanggan besar. Seringkali pencatatan listrik dilakukan
oleh petugas outsourcing PLN, tapi lebih umum stand meter dilaporkan sendiri
agar jumlah pembayaran dapat disesuaikan dengan anggaran keuangan perusahaan
dengan mengatur hari pencataan. Alumni teknik elektro berkewajiban menghitung
angka tagihan sebelum tagihan itu diterbitkan PLN agar bagian keuangan
mempersiapkan uang dalam jumlah cukup jauh hari sebelum tanggal jatuh tempo
pembayaran.
Efisiensi Listrik
Alumni teknik elektro wajib memikirkan seluruh
cara jika perusahaan tempatnya bekerja memerintahkan agar dilakukan efisiensi.
AC dapat dimatikan 15 menit setiap 1 jam tanpa ada pengaruh yang bearti yang
dirasakan pengguna (menggunakan time switch atau BAS). service AC yang lebih
sering menyebabkan turunnya pemakaian listrik. Pengoperasian genset juga
menurunkan tagihan PLN. Penggunaan building automatic system akan mengurangi
pemakaian daya secara terprogram. dll.
KWH Meter Genset
Meskipun solar dibeli oleh perusahaan, tapi
pemakaian genset tetap dicatat dengan KWH meter karena ada 3% dari tarif PLN
berupa biaya penerangan jalan umum yang harus tetap dibayarkan.
Capasitor Bank
Kapasitor bank adalah serangkaian kapasitor yang
dihubung/putuskan oleh relai sesuai dengan kebutuhan / sesuai dengan faktor
daya dan ini berubah setiap detik. Kapasitor bank dipastikan selalu ada untuk
memperbaiki faktor daya karena jika faktor dayanya jelek, listrik akan
dikenakan tarif mahal oleh PLN. Jika anda lagi kesal atau dendam sama atasan
apalagi kalau atasan bukan orang teknik, matikan saja kapasitor bank ini, Dia
akan ngemis-ngemis ke anda agar tagihan listrik tidak jadi terlalu mahal.
Hampir tidak diperlukan perawatan untuk kapasitor bank ini. Terdapat display
LED tentang faktor daya yang dihasilkan.
Line Produksi dan Perangkat Paralel
Kadang kita bertanya, kenapa telkom bisa menyediakan
layanan 24 jam sehari terus menerus selama puluhan tahun ?. Hal yang sama juga
terjadi di pemancar TV swasta, radio, dll. Kenapa di TVRI dulu sering ada
tulisan "KERUSAKAN BUKAN PADA PESAWAT TELEVISI ANDA". mengapa tulisan
ini tidak pernah muncul di tv stasta. Apa peralatan mereka tidak pernah rusak ?
Sebenarnya di banyak perusahaan terdapat 1 set perangkat yang memberi service
100%, jika terjadi kerusakan, maka tersedia 1 set lagi peralatan cadangan yang
memberi service 100%. di telkom, kabarnya masih ada 1 set peralatan cadangan
lagi yang bekerja jika peralatan pertama dan peralatan kedua rusak. Artinya
perusahaan membeli 300% peralatan untuk memberi service 100%. Pergantian dari
peralatan pertama ke peralatan ke dua sering dilakukan secara otomatis sehingga
konsumen tidak menyadarinya. Di pabrik juga terdapah hal ini dengan adanya
beberapa line produksi, namum di pabrik biasanya seluruh line bekerja terus
menerus dan jika terjadi kerusakan pada salah satu line, tentu line lain tetap
bekerja dan pabrik tidak berproduksi 0% jika ada peralatan yang rusak.
Cooling Tower
Cooling tower adalah alat yang menurunkan suhu air dari
sekitar 95 derajat selsius menjadi sekitar 20 derajat selsius melalui teknik
penguapan paksa dengan kipas/fan. Pemakaian energi cukup murah. Alat ini
mengalirkan air dan membuat sejenis hujan di dalam alat. Kemudian ada fan yang
menyedot uap panas ke atas. Karena adanya penguapan paksa, maka suhu air akan
dipaksa dingin karena kaloor dipakai untuk menguapkan sebagian air yang lain,
sama seperti kita meniup spritus yang ada di telapak tangan dan tangan kita
akan merasakan dingin karena kalor diambil oleh spritus yang terpaksa menguap
karena kita tiup. Air sirkulasi yang umumnya digunakan di sistim AC yang
mendinginkan kondensator AC diberi obat anti lumut.
Di pabrik banyak sekali peralatan yang melakukan
pekerjaan sederhana dan berulang. Misalnya untuk mesin press di pabrik keramik
lantai : (1) masukkan bahan baku berupa butiran tanah liat kering (2) press 50%
(3) press 100% (2000 ton), press tidak dilakukan sekaligus untuk mengeluarkan
udara pada press pertama (4) keluarkan keramik lantai yang sudah berbentuk segi
4 tipis. Proses ini memerlukan PLC yang kelihatannya rumit. Alumni teknik
elektro yang pintar, akan mengcopy eprom dan jika terjadi kerusakan, cukup
ganti PLC dan gunakan eprom copian tadi. Yang kurang pintar akan bingung
memperbaiki plc karena walaupun PLC diganti tanpa adanya data eprom maka harus
menulis software leader diagram baru dan ini cukup sulit dibanding dengan bawa
eprom ke glodok dan suruh orang toko untuk copy eprom.
Instalasi Listrik
Instalasi listrik adalah proses sederhana. Ada harga satuan
untuk bahan dan harga satuan untuk upah kerja. Hanya saja di lapangan
seringkali terjadi material hilang sebelum serah terima karena material itu
dicuri dan dikupas isolasinya dan tembaganya dijual ke tukang loak 15 ribu
sekilo. Umumnya instalasi listrik memerlukan tray atau sejenis rack dan seluruh
kabel diletakkan di atas tray itu.
Instalasi Listrik > Bus Duct
Untuk penyaluran daya TR yang cukup besar di dalam gedung,
misalnya untuk diatas 1 MVA, tidak dipakai kabel, tapi dipakai lempengan
tembaga yang diisolasi dan di bagian luar ada logam lagi, ini disebut sebagai
bus duct. Tentu bentuknya lebih bagus/rapi dari untaian kabel-kabel besar.
Conveyor
Conveyor adalah sejenis ban berjalan yang digerakkan motor
listrik. Umumnya motor listrik dilengkapi dengan sejenis gear box linier /
variator sehingga kecepatan motor dapat di stel (dipercepat atau diperlambat)
secara linier. Jenis bahan yang akan dipindahkan, sangat mempengaruhi type
conveyor.
Ball Mill
Di pabrik keramik lantai, pabrik semen, pabrik tembaga,
pabrik emas, dll, dipakai sejenis silinder besar yang berisi batu yang tidak
mungkin pecah dan di isi dengan material seperti tanah atau batu. Dengan
ditambah air secukupnya, dalam beberapa jam, seluruh material (kecual batu yang
tidak bisa pecah tadi) akan berubah jadi lumpur. Digunakan motor sangat besar
karena ball mill ini diameternya sekitar 10 meter dan panjang 20 meter.
Peralatan ini tidak punya kontrol aneh-aneh karena ia hanya berputar konstan
selama sekian jam dan mungkin hanya diperlukan perangkat stater start-delta
atau cara lain. Di beberapa pabrik, start dilakukan dengan memutar motor lain
yang lebih kecil untuk stater motor yang lebih besar. Mungkin cara ini
sederhana tapi tentu mahal.
Mesin Printing
Terdapat berbagai jenis mesin printing tergantung material
yang akan di print, ada yang roller, ada dengan proses sederhana seperti (1)
masukkan material (2) print (3) keluarkan material, semua ini dapat dilakukan
PLC dengan mudah.
Timbangan
Umumnya di pabrik-pabrik terdapat timbangan timbangan besar
yang bisa menimbang truk. Timbangan ini relatif jarang rusak dan tidak perlu
perawatan rumit kecuali kewajiban menera ulang setiap tahun.
Penangkal Petir
Sistim penangkal petir termasuk ground harus dilakukan
pengecekan ulang setiap musim panas, tidak di musim hujan. Seringkali kabel BC
50 hilang karena berbagai alasan. Di institusi yang banyak duit terdapat
peralatan untuk mengetahui berapa kali gedung/pabrik itu disambar petir dalam
sebulan. Alat ini sama sekali tidak ada manfaatnya kecuali untuk gagah-gagahan
saja.
Sumur Dalam
Hampir setiap gedung bertingkat dan pabrik menggunakan air
tanah dari sumur dalam dimana motornya berada beberapa ratus meter di bawah
tanah. Tentu tidak ada yang bisa dilakukan perawatan untuk motor ini kecuali
memperlakukan dengan baik yaitu dengan tegangan yang pas dan dioperasikan tidak
terlalu lama. Di setiap sumur dalam terdapat meteran air dan setiap liter air yang
dihasilkan harus bayar ke pemda.
Burner / Turbin Gas
Di pabrik keramik lantai, pabrik semen, PLTGU, dll terdapat
turbin dengan bahan bakar gas. Pembakaran ini ada yang untuk menggerakkan as,
jadi berfungsi sebagai mesin penggerak dan ada yang untuk mendapatkan panas
dari gas yang terbakar dan ada untuk mendapatkan kedua-duanya (PLTGU).
Mempelajari buku kuliah teknik mesin sangat membantu untuk mengerti mesin ini.
Jaringan Komputer
Alumni teknik elektro walau bukan dari sub jurusan
komputer, akan dianggap mengerti tentang install komputer, admin, jaringan
komputer dan semua hal yang berhubungan dengan PC, termasuk melakukan
perbaikan, penggantian peralatan yang rusak, baik kerusakan hardware atau
kerusakan software karena virus. Hampir tidak dibutuhkan solder untuk
memperbaiki hardware yang rusak. Cukup ganti baru, selesai.
Dan masih banyak
kehalian lain di bidang teknik elektro. Tentunya semua bidang diatas tidak
semua didapat di bangku kuliah, kadang dosen hanya memberi dasarannya saja,
mahasiswa lah yang harus mengembangkan sendiri. Tentunya dengan kerja keras dan
semangat pantang menyerah.
Tapi, mahasiswa tidak
harus menguasai semua bidang diatas, mahasiswa bisa mengambil konsentrasi
keahlian seperti power, elektronika, telekomunikasi, dll. Agar lulusan teknik
elektro bisa menguasai betul beberapa bidang, karena tentunya akan sulit jika
mahasiswa lulusan teknik elektro harus dapat menguasai banyak bidang seperti
diatas.
Semoga Bermanfaat
0 komentar:
Posting Komentar